Akhwat's Laman

Saturday, February 26, 2011

Adab Mandi Junub


“Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (Hadits Shahih riwayat Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)

Lihat kan, betapa pentingnya kita untuk mengetahui adab mandi junub yang baik dan benar, karena istri-istri nabi pun sangat memperhatikan hal ini.


1. Mandi junub harus diniatkan ikhlas semata karena Allah Ta’ala dalam rangka menta’atiNya dan beribadah kepadaNya semata.

2. Dalam mandi junub, harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh tubuh sampaipun kulit yang ada di balik rambut yang tumbuh di manapun di seluruh tubuh kita. Karena itu siraman air itu harus pula dibantu dingan jari-jemari tangan yang mengantarkan air itu ke bagian tubuh yang paling tersembunyi sekalipun.

3. Mandi junub dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, masing-masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyur kedua telapak tangan itu dengan air yang diambil dengan gayung. Dan bukannya dengan mencelupkan kedua telapak tangan itu ke bak air.

4. Setelah itu mengambil air dengan telapak tangan untuk mencuci kemaluan dengan telapak tangan kiri sehingga bersih.

5. Kemudian telapak tangan kiri itu digosokkan ke lantai atau ke tembok sebanyak tiga kali. Dan setelah itu dibasuh dengan air.

6. Setelah itu berwudhu’ sebagaimana cara berwudhu’ untuk shalat.

7. Kemudian mengguyurkan air dari kepala ke seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari-jemari ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh.

8. Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki.

9. Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan dengan kain handuk atau kain apa saja untuk mengeringkan badan itu.

10. Disunnahkan untuk melaksanakan mandi junub itu dengan tertib (misal, mendahulukan kanan atas kiri) seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wasallam.


Sumber : http://blackveil.wordpress.com/2009/01/21/cara-mandi-junub-yang-benar/

Adab-Adab Makan dan Minum yang Disunnahkan Rasul

“Barangsiapa menghidupkan sunnahku, sungguh ia cinta kepadaku, dan barangsiapa yang mencintaiku, akan bersamaku dalam jannah.” (HR Tirmidzi)

Makanya, ayo kita contoh cara Rasul dalam makan dan minum, karena itulah sebaik-baik contoh...


1. Mencuci tangan di air yang mengalir. Cuci tangan di “mangkok kobokan” itu nggak nyunnah, jadi kalo ada kran mending kita cuci tangan di situ.

2. Jika ada, disunnahkan mencicipi garam dengan ujung jari. Fungsinya menghidupkan syaraf-syaraf di mulut kita dan insya Allah dapat menghilangkan 70 penyakit.

3. Sebaiknya kita menunggu makanan, bukan makanan yang menunggu kita. Jadi kalau sudah dihidangkan harus segera dimakan.

4. Disunnahkan memakan buah-buahan sebelum makan nasi. Fungsinya melancarkan pencernaan, jadi ada pemanasan dulu sebelum makan yang berat. Itu juga kalau ada.

5. Jika makanan datang, maka berdo’alah “ Allahumma baariklanaa fiimaa rozaktanaa wakinaa adzaabannaar.” Artinya, “Ya Allah berkahilah pada kami rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.”

6. Disunnahkan makan berjamaah dalam satu nampan.

7. Apabila kita lupa membaca doa sebelum makan, maka ucapkanlah. “Bismillahi awwalahu wa akhiru.” Artinya, “Dengan nama Allah pada awalnya dan akhirnya.”

8. Jangan memakan makanan atau minuman yang masih panas. Karena air yang bertemu dengan tiupan nafas kita akan menghasilkan asam karbonat. Nah asam karbonat ini, jika masuk ke dalam tubuh akan mengganggu kesehatan jantung.

9. Tidak disunnahkan makan di atas meja dan duduk di kursi. Sunnahnya duduk di bawah, lipat kaki kiri dan diduduki, sedang kaki kanan menapak di lantai dan paha menempel pada perut. Duduk tegak, tidak bersandar, fungsinya agar makanan dapat turun ke lambung dengan sempurna.

10. Dilarang makan dan minum sambil berdiri.

11. Makan dan minun dengan tangan kanan. Disunnahkan menggunakan tiga jari.

12. Apabila minum, pegang gelas dengan tangan kanan dan jari kelingking berada di bawah gelas.

13. Jika ada lalat pada makanan atau minuman, hendaknya lalat itu ditenggelamkan dengan ujung jari, baru dibuang. Karena lalat membawa penyakit, di sebelah sayapnya dan penawar di sebelah lainnya.

14. Mulailah dari yang dekat.

15. Jangan mencela makanan. Rasulullah melarang mencela makanan. Selama hidupnya beliau tidak sekalipun mencela makanan. Jika suka beliau makan, jika tidak suka tidak beliau makan, tapi tidak pernah mencela.

16. Makan secukupnya. Berhentilah sebelum kenyang. Jika ingin memenuhi perut, maka bagilah menjadi 3, 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman dan 1/3 lagi untuk udara.

17. Ketika makan jangan membicarakan urusan dunia, karena itu perbuatan orang yahudi. Dan juga jangan diam, karena itu amalan orang nasrani. Sebaiknya, ketika makan kita sebut kebesaran Allah atau berdzikir.

18. Cuci tangan sesudah makan di air yang mengalir.

19. Do’a sesudah makan, “Alhamdulillahiladzi atha’manaa wa saqoonaa wa jaa’lanaa minal muslimiina.” Artinya, “Segala puji syukur bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum dan menjadikan kami dari golongan orang-orang muslim.”


Sumber: http://tembhemz.blogspot.com/2010/06/mari-menghidupkan-sunnah-rasulullah-saw.html

Wednesday, February 23, 2011

Persiapan ke Ujung Genteng



Alhamdulillah, tanggal 29-31 Januari 2011 kemarin, saya diberi kesempatan bareng temen-temen satu kelas buat liburan ke Ujung Genteng. Awalnya saya sempat terancam tidak bisa ikut, namun dengan usaha yang keras (karena memang ngebet banget), akhirnya Allah memberikan jalan juga.
Nah, di sini, saya ingin berbagi beberapa info persiapan kalo-kalo ada teman-teman yang yang juga mau berlibur ke sana, tapi masih bingung.

Ujung Genteng, merupakan bagian dari Kabupaten Sukabumi, tapi kalo dari Bandung, jarak Bandung ke Sukabumi masih lebih terasa dekat dibandingkan dari Sukabumi ke Ujung Genteng itu sendiri, mantap kan...? Kalau soal jarak, ga pandai memperkirakan sih, tapi yang jelas, dari pengalaman sih, berangkat pukul 02.00, pake mobil dari Kabupaten Bandung Barat, lewat tol, kepotong solat Subuh dan tetek bengeknya (isi bensin, jajan, dll) sampai ke penginapan kurang lebih pukul 11.40an... Ya, sekitar 9 jam-an lah. Maka dari itu, disarankan untuk tidak hanya memilih 2hari untuk menghabiskan waktu liburan ke Ujung Genteng, karena pasti akan habis di perjalanan (makan hati banget deh, hehe). Atas pertimbangan itu, kami akhirnya memutuskan MELUANGKAN 3 HARI (itu harga minimal nya) untuk liburan kali ini.

Selama perjalanan ke sana, terutama dari Sukabumi ke Ujung Genteng, jalan nya benar-benar bikin mual dan puyeng (karena, rute pegunungan yang berkelok-kelok), menurut sang Pak Supir. Bagi kita yang cuma jadi penumpang sih, mudah tinggal tidur saja, nah yang nyupir...? Jadi disarankan lagi, agar tiap mobil, MINIMAL MEMILIKI 2 ORANG YANG BISA MENYETIR, agar bisa bergantian.
Selain itu juga, KARENA JALANNYA YANG BANYAK ‘GENJRENG’ NYA (*BACA: JALAN TIDAK RATA), DIHARAPKAN, UNTUK MEMPERSIAPKAN MENTAL AGAR TIDAK BANYAK MENGELUH. Bagi yang ingin mengeluh, sertai tindakan aktif ke pemerintah setempat untuk segera memperbaiki jalanan yang rusak itu. XP

Sebenarnya, di sana (pedalaman menuju UG) terdapat beberapa SPBU. Namun, untuk mencegah keragu-raguan, lebih baik ISI BENSIN FULL SEJAK AWAL KEBERANGKATAN, supaya tidak banyak berhenti ke SPBU atau SPBU abal2. Dan untuk di perjalanan, siapkan cemilan yang berkualitas dan bisa jadi penunda lapar, agar TIDAK MEMBELI MAKAN (berat) DI TENGAH PERJALANAN. Karena pengalaman saya, saat akan sarapan, kami berhenti di salah satu rumah makan, yang masakannya sangat seadanya (nasi beras merah, ayam goreng dingin, kecil nan alot, sambel jahe, air teh) mencapai +- 12 ribu. KAGET? Apalagi saya! Tapi, saya berhusnuzhan saja, karena memang tempatnya jauh dari pasar, dsb, mungkin itu yang membuat mahal.
Saat sampai di lokasi UG, kami memilih penginapan. Kebetulan, ada salah dua teman saya yang sudah pernah ke UG dan menginap di sana, jadi kami ada referensi untuk penginapan. Lokasi nya dekat dengan pantai, nyaman, ibu nya baik pula. Kami berhasil merayu sang ibu, sehingga untuk 2 malam, kami hanya perlu membayar +- 550ribu dengan 12orang penanggung. 2kamar dengan kasur, ruang tengah, TV, 1kamar mandi, dapur, kipas angin, teras,,, ya cukup lah...

Thursday, February 10, 2011

Obat Batuk Alami

Selama ini kan kalo kita batuk, baik itu berdahak, gatal di tenggorokan, radang, dsb, pasti larinya langsung ke obat2an apotek. Padahal, ada obat dari bahan2 yang jelas2 alami (karena dibuat oleh kita sendiri) yang bisa kita gunakan untuk meredakan batuk yang kita alami. Mau tahu cara buatnya??? Cekidot...


Siapin bahan2 berikut:

1. Cengkeh – 2buah
2. Jahe – 1ruas (lebih bagus sih, kalo pake jahe merah)
3. Bubuk cinnamon – seujung sendok teh (boleh juga yang batang kecil, sepanjang ½ jari kelingking kita tangan kita – tangan siapa?)
4. Madu – sesuai selera (tapi jangan 1 botol semua)
5. Air mineral 2 gelas biasa


Dari bahan2 tersebut, tinggal rebus semua bahannya sampai terlihat menyatu. Lalu setelah itu, tiriskan, baik untuk diminum hangat2. Untuk 1 orang, karena hasilnya nanti akan menjadi kurang lebih 1 gelas saja.

Oh ya, sekedar info, selain untuk menyembuhkan batuk kita, ramuan ini juga baik bagi gadis untuk membersihkan rahim nya lho... makasih buat Teh Dewi yang udah bagi2 tips nya...
so, tunggu apa lagi...???