Wahai Allah, meski aku malu dan Kau sudah tahu, aku harus
tetap menyampaikannya padaMu.
Usiaku sudah memasuki kepala 2, teman2ku banyak yang sudah
melahirkan bayi2 lucu, dan secara mental aku merasa sudah waktunya aku
memikirkan hal ini..
Aku ingin menggenapkan separuh Dien ini. (#>u<#)
Tapi aku belum tahu, siapa pangeran berkuda putih yang akan datang
ke rumahku untuk menjemputku.
Maka dari itu, sebelum Kau hadirkan ia ke hadapanku, aku
ingin lebih dulu memintanya padaMu berdasarkan kriteria sesuai kecenderunganku,
tentu boleh kan?
Pertama-tama, karena aku hanya melihat dari apa yang
terlihat, maka secara fisik aku berharap dia:
- (Misalkan:) Berbadan tinggi dan gagah;
- …
- Dst…
Dan karena ketika proses ta’aruf, aku ingin mengenal
kepribadiannya, maka aku berharap dia:
- (Misalkan:) Penuh tanggung jawab;
- …
- Dst…
Dan yang paling penting adalah ketika kami memang berjodoh,
aku ingin mensyaratkan perjanjian pernikahan yang ingin kami jaga bersama,
yaitu:
- (Misalkan:) Tidak menikah dengan akhwat lain selama aku masih mampu memenuhi kebutuhannya;
- Dll…
Hingga akhirnya dia datang, dan memenuhi inti persyaratanku yaitu IMAN dan CINTA nya padaMu, maka atas izinMu, segala persyaratan yang hanya bersifat duniawi tak lagi menjadi masalah bagiku. Maka semoga ini tak menjadi penghalang kehendakMu untukku, tapi menjadi bagian penantian indahku atasnya.. aamiin..
Jakarta, ... Januari 2014
-----Tertanda-----