Ada 2
kisah singkat dari shahabiyah yang sudah sering kita dengar...
Kisah 1:
Beliau adalah seorang yang sangat rajin shalat juga shaum sunnah, namun Allah SWT. menakdirkannya bertempat di Neraka, karena beliau pernah mengurung seekor kucing hingga kucing tersebut mati...
Kisah 2:
Beliau adalah seorang pelacur yang hina, namun Allah SWT. menakdirkannya bertempat di Surga, karena beliau pernah dengan ikhlasnya menolong seekor anjing yang kehausan dengan memberinya minum...
==============================================
Kita harus bijak mengambil ibrah dari kisah2 di atas...
Bukan berarti setiap perjuangan shahabiyah tersebut dalam beribadah mahdhah kepada Nya tidak Allah SWT lihat, justru karena Allah sangat melihat segala sesuatu dari hal yang paling kecil. Dan jika ibadahnya tidak membuatnya berakhlaq baik bahkan kepada hewan, itu berarti dia dan ibadahnya gagal...
Namun, bukan pula dengan begitu kita bisa melakukan segala sesuatu dengan seenaknya, dan untuk menghapus itu semua, kita kumpulkan hewan2 yang kehausan untuk kita tolong. Sungguh bukan begitu... Karena bukankah akan lebih AMAN bagi kita jika dalam diri kita yang satu, beriman dan juga berakhlaq dengan baik...??? Karena siapa yang bisa menjamin ketika kita menolong hewan yang kehausan tersebut, kita dalam keikhlasan yang diterima oleh Nya...???
Semoga bermanfaat... Wallahu alam bishshawab...
Kisah 1:
Beliau adalah seorang yang sangat rajin shalat juga shaum sunnah, namun Allah SWT. menakdirkannya bertempat di Neraka, karena beliau pernah mengurung seekor kucing hingga kucing tersebut mati...
Kisah 2:
Beliau adalah seorang pelacur yang hina, namun Allah SWT. menakdirkannya bertempat di Surga, karena beliau pernah dengan ikhlasnya menolong seekor anjing yang kehausan dengan memberinya minum...
==============================================
Kita harus bijak mengambil ibrah dari kisah2 di atas...
Bukan berarti setiap perjuangan shahabiyah tersebut dalam beribadah mahdhah kepada Nya tidak Allah SWT lihat, justru karena Allah sangat melihat segala sesuatu dari hal yang paling kecil. Dan jika ibadahnya tidak membuatnya berakhlaq baik bahkan kepada hewan, itu berarti dia dan ibadahnya gagal...
Namun, bukan pula dengan begitu kita bisa melakukan segala sesuatu dengan seenaknya, dan untuk menghapus itu semua, kita kumpulkan hewan2 yang kehausan untuk kita tolong. Sungguh bukan begitu... Karena bukankah akan lebih AMAN bagi kita jika dalam diri kita yang satu, beriman dan juga berakhlaq dengan baik...??? Karena siapa yang bisa menjamin ketika kita menolong hewan yang kehausan tersebut, kita dalam keikhlasan yang diterima oleh Nya...???
Semoga bermanfaat... Wallahu alam bishshawab...